Pertamina Gandeng Pindad Hadirkan Teknologi Ultrasonik Inspeksi Pipa Migas

Jakarta – PT Pertamina (Persero) bersama PT Pindad resmi memperkenalkan teknologi inspeksi pipa migas berbasis ultrasonik pertama di Indonesia.

Teknologi tersebut diberi nama ILI UT (In-Line Inspection Intelligence Pigging Ultrasonic Tool), sebuah perangkat intelligent pigging yang mampu melakukan pemeriksaan internal pipa migas dengan presisi tinggi berkat sensor ultrasonik canggih.

Peresmian dilaksanakan di Warehouse Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) Merak, Banten, dalam ajang Technology Exhibition pada Selasa, (19/8).

Hadir dalam acara ini Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri, Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza, Direktur Utama PT Elnusa Tbk Bachtiar Soeria Atmadja, serta Direktur Utama PT Pindad Sigit P Santosa.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa hadirnya teknologi ini menjadi simbol nyata kolaborasi anak bangsa.

“Peluncuran ini adalah bukti nyata kolaborasi yang berhasil diwujudkan, bukan sekadar wacana.”

“Pertamina bangga bisa berinovasi bersama putra-putra terbaik bangsa, termasuk Pindad, yang telah melahirkan karya membanggakan.”

“Teknologi dan inovasi yang dihasilkan mencerminkan semangat mengisi kemerdekaan dengan pembangunan berkelanjutan.”

“Pertamina mengajak semua pihak industri, akademisi, dan masyarakat untuk bersatu dalam langkah besar menuju Indonesia maju dan berdaulat energi,” tegasnya.

Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, menambahkan bahwa hadirnya inovasi Merah Putih menjadi kunci penting dalam peningkatan produksi migas nasional.

Ia menekankan bahwa langkah ini adalah bagian dari komitmen Pertamina dalam mendukung Asta Cita pemerintah guna memberikan nilai tambah ekonomi, mendorong pertumbuhan berkelanjutan, dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di level global.

“Sejumlah inovasi sudah diuji lapangan dengan hasil signifikan, misalnya peningkatan produksi hingga tiga kali lipat di beberapa sumur.”

“Harapannya, teknologi Merah Putih dapat memperkuat posisi Pertamina bukan hanya sebagai operator, tapi juga produsen teknologi energi,” jelasnya.

Direktur Utama PT Pindad, Sigit P Santosa, menilai kolaborasi ini sebagai pencapaian penting yang memperlihatkan keberhasilan sinergi BUMN dalam menciptakan produk kelas dunia.

“Kerja sama ini adalah milestone penting yang membuktikan sinergi BUMN tidak hanya berhenti di MoU, tapi nyata menghasilkan produk.”

“Pindad berkomitmen mendukung Pertamina dan Elnusa untuk mandiri dari teknologi asing, dengan harapan kolaborasi ini berlanjut menghasilkan lebih banyak inovasi, tidak berhenti di satu produk saja.”

“Sinergi ini adalah bukti nyata perjuangan bersama untuk ketahanan energi dan pertahanan nasional,” paparnya.

Dukungan juga hadir dari Direktur Utama PT Elnusa Tbk, Bahtiar Soeria Atmadja, yang menekankan arti penting inovasi ini bagi kemandirian bangsa.

“Peluncuran ini menjadi tonggak penting dalam kemandirian teknologi migas Indonesia. Inovasi ini mendukung Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), memperkuat ketahanan energi nasional, serta menunjukkan kolaborasi strategis antara industri, pemerintah, dan anak bangsa.”

“Melalui inovasi ini, Pertamina Group berkomitmen terus mengembangkan teknologi dalam negeri demi menuju kemandirian energi dan meningkatkan kepercayaan global pada kemampuan rekayasa Indonesia,” ujarnya.

Kehadiran ILI UT menjadi sejarah baru karena produk ini sepenuhnya dirancang dan diwujudkan melalui kerja sama BUMN di sektor energi dan pertahanan.

Teknologi tersebut tidak hanya mengurangi ketergantungan pada produk impor, tetapi juga mampu mendeteksi cacat internal maupun eksternal pada pipa migas dengan presisi berkat sensor ultrasoniknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *