Medan – Menteri Agama Nasaruddin Umar memberi pesan khusu kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama. Menag minta jajarannya untuk bekerja dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati dalam melayani umat.
Hal ini disampaikan Menag saat memberikan pembinaan ASN di Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Senin (24/11). Menag mengingatkan bahwa ASN Kementerian Agama memikul tanggung jawab moral yang besar di mata masyarakat.
“Menjadi ASN Kemenag itu membutuhkan keikhlasan dan kerendahan hati. Tentu kita bukan malaikat, tetapi masyarakat melihat kita sebagai aparatur yang memiliki moral tinggi, integritas kuat, dan dedikasi untuk umat. Karena itu, jaga marwah Kementerian Agama di manapun kita berada,” tegas Menag.
Menag juga meminta seluruh ASN untuk tetap menjaga hubungan baik dengan aparatur di Kementerian Haji, yang kini berdiri sebagai kementerian tersendiri.
“Bagaimanapun, Kementerian Haji pernah menjadi bagian dari kita. Silaturahmi harus tetap dijaga, karena kolaborasi lintas kementerian itu penting untuk pelayanan umat, termasuk pelayanan jemaah haji,” ujar Menag.
Dalam kesempatan tersebut, Menag mengungkapkan bahwa Kementerian Agama sedang menyiapkan pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren, terpisah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis).
Menurut Menag, pemisahan kewenangan ini penting agar pembinaan pesantren dapat dilakukan secara lebih fokus, terarah, dan proporsional.
“Ada yang bertanya, apa yang membedakan Dirjen Pesantren dengan Dirjen Pendis? Memang ada titik-titik irisan, tetapi kita tidak bicara persamaannya. Kita fokus pada perbedaannya, karena perbedaan itulah yang menjadi dasar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas seluruh pesantren di Indonesia,” jelas Menag.
Dengan pemisahan ini, Menag berharap pesantren memperoleh ruang lebih kuat untuk berkembang sebagai pusat spiritualitas, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.
“Pesantren adalah benteng moral bangsa. Dirjen Pesantren dibentuk agar pesantren bisa tampil bukan hanya sebagai pusat kajian kitab kuning, tetapi juga sebagai pusat ekonomi umat, inovasi sosial, dan penjaga karakter bangsa,” ujar Menag.
Menag menutup arahannya dengan ajakan agar ASN Kemenag menjadi teladan di tengah masyarakat.
“ASN Kemenag harus menjadi wajah agama yang menyejukkan. Bekerjalah dengan hati yang ikhlas, pikiran yang jernih, dan pelayanan yang lembut. Masyarakat membutuhkan keteladanan, bukan sekadar pelayanan administratif,” pungkas Menag.
