Jakarta – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkolaborasi dengan para mitra co-branding Wonderful Indonesia untuk mempromosikan pariwisata Tanah Air dalam pameran dagang internasional terbesar di Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI) 2025.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (15/10), menjelaskan TEI 2025 merupakan ajang Business-to-Business (B2B) yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan pada 15–19 Oktober 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten.
“Partisipasi dalam TEI 2025 ini merupakan upaya memperkenalkan program Co-branding Wonderful Indonesia sekaligus menjajaki potensi kolaborasi dengan berbagai sektor industri,” ujar Made.
Dalam pameran ini, Kemenpar bersama para mitra co-branding Wonderful Indonesia menghadirkan booth yang menjadi ruang kolaborasi strategis bagi pelaku industri pariwisata untuk bertemu, bertukar gagasan, serta membangun kerja sama yang lebih luas.
Ia menambahkan booth Wonderful Indonesia menghadirkan sepuluh mitra dari berbagai latar belakang industri kreatif dan pariwisata, yakni Pramana Craft, HSF Eyewear, Atourin, Pipiltin Cocoa, homLiv, Rumah Atsiri, Maja Watch, Alamii, PALA Nusantara, dan White Horse. Kolaborasi lintas sektor ini, menurutnya, merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekosistem pariwisata nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada periode Januari–Agustus 2025 telah mencapai 10,04 juta kunjungan, sementara jumlah perjalanan wisatawan nusantara hingga Agustus 2025 mencapai 807.548.630 perjalanan.
“Capaian ini menunjukkan tren positif pertumbuhan pariwisata nasional. Melalui Trade Expo Indonesia 2025, kami ingin membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai brand untuk semakin mempromosikan pariwisata Indonesia,” kata Made.
Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Kemenpar, Firnandi Gufron, menambahkan keikutsertaan co-branding Wonderful Indonesia dalam TEI 2025 bertujuan memperluas jejaring kemitraan industri, memperkuat nilai merek (brand value), serta membangun ekosistem promosi yang berdaya saing tinggi.
Dengan demikian, Indonesia akan semakin diakui sebagai destinasi pariwisata unggulan di tingkat global.
“Dengan dukungan strategi komunikasi yang terarah dan pendekatan kolaboratif, kami ingin memastikan bahwa partisipasi dari sepuluh mitra co-branding tidak hanya memperluas eksposur merek, tetapi juga menghasilkan peluang bisnis yang konkret, terukur, dan berkelanjutan,” ujar Firnandi.