Bappenas-UNS Dorong Riset Tanaman Herbal untuk Kemandirian Kesehatan Nasional

Jakarta – PPN/Bappenas terus mendorong peningkatan daya saing sumber daya manusia, termasuk melalui penguatan riset dan inovasi di bidang kesehatan. Dalam upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Salah satu inisiatif strategis tersebut diwujudkan melalui kerja sama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam pengembangan tanaman herbal tropis yang potensial sebagai fondasi kemandirian kesehatan nasional.

Hal ini disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dalam pertemuan dengan Rektor Universitas Sebelas Maret Hartono, beserta jajaran pimpinan universitas, di Jakarta.

Tanaman herbal berpotensi besar untuk mendukung program swasembada pangan dan hilirisasi sumber daya alam berkelanjutan sebagaimana diarahkan dalam RPJMN 2025–2029.

“Pengembangan tanaman herbal tidak boleh berhenti hanya pada tahap hilirisasi. Sudah saatnya kita bergerak lebih jauh bukan sekadar menginspirasi, tetapi mewujudkan secara konkret. Tanaman herbal harus dikembangkan secara komprehensif, tidak hanya sebagai obat bagi manusia, tetapi juga untuk hewan dan ternak,” ujar Menteri Rachmat dilansir dari laman resmi bappenas.go.id, Senin (21/7).

Tropical Herbs Development Center (THDC) UNS saat ini telah menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra industri farmasi serta menghasilkan lebih dari 120 publikasi internasional, 13 paten, dan 7 produk herbal yang telah dihilirisasi. Ke depan, pusat studi ini akan didorong menjadi pusat unggulan internasional dalam bidang tanaman obat dan aromatik, dengan dukungan riset multidisiplin, laboratorium terakreditasi, serta rumah sakit pendidikan UNS yang difokuskan pada pengobatan herbal berbasis bukti ilmiah.

“Pendekatan yang kita lakukan di sini harus berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi, serta didukung oleh jejaring kolaborasi yang kuat. Dengan landasan tersebut, seluruh kegiatan yang dilakukan baik riset, pengembangan, hingga komersialisasi—akan memiliki arah yang jelas, bernilai tambah tinggi, dan relevan secara nasional maupun global. Jika momentumnya tepat dan aktornya solid, ini bisa menjadi terobosan besar dalam pembangunan kesehatan dan ketahanan hayati nasional,” tambah Menteri.

Kolaborasi antara Kementerian PPN/Bappenas dan UNS ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi nasional, sekaligus menjadikan kekayaan hayati Indonesia sebagai sumber daya strategis dalam pembangunan sektor kesehatan, industri obat tradisional, dan biofarmasi. Ke depan, Kementerian PPN/Bappenas akan terus mendorong integrasi antara ilmu pengetahuan, kebijakan publik, dan dukungan industri agar pengembangan tanaman herbal tropis tidak hanya bermanfaat bagi ketahanan kesehatan dalam negeri, tetapi juga memiliki daya saing di pasar global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *