Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyebut layanan penyeberangan nasional berjalan aman, lancar, dan terkendali selama libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW pada 5-7 September 2025.
Arus penumpang dan kendaraan di lintasan utama terpantau tertib, dengan fokus utama pada keselamatan, kenyamanan, dan keteraturan operasional.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas dukungannya menjaga kelancaran arus libur kali ini.
“Kelancaran ini tidak lepas dari perilaku tertib pengguna jasa.
“Kami berterima kasih kepada pelanggan yang secara sadar membeli tiket online, mengisi identitas dengan benar, serta menaati ketentuan reservasi.
“Mereka adalah pahlawan digital yang berkontribusi besar menjaga kelancaran layanan ASDP di pelabuhan,” ungkapnya.
Berdasarkan data 4–6 September 2025, di lintasan tersibuk Merak–Bakauheni tercatat 103.109 penumpang dan 26.380 unit kendaraan dengan dominasi 9.945 mobil pribadi dan 9.265 truk logistik.
Sementara dari arah sebaliknya, Bakauheni–Merak, tercatat 80.541 penumpang dan 20.629 unit kendaraan, didominasi 8.611 truk logistik dan 8.007 mobil pribadi.
Jumlah trip meningkat 4% dibanding tahun lalu, menandakan kenaikan permintaan namun tetap terlayani sesuai jadwal.
Di lintasan Ketapang–Gilimanuk yang menghubungkan Jawa dan Bali, tercatat 60.765 penumpang dan 17.352 kendaraan, dengan dominasi 5.749 truk logistik dan 5.210 mobil pribadi.
Dari arah sebaliknya, Gilimanuk–Ketapang, jumlahnya lebih tinggi yakni 66.326 penumpang dan 21.320 kendaraan, dengan dominasi 6.070 truk logistik serta 5.617 mobil pribadi.
Data ini menegaskan efektivitas pengaturan arus kendaraan di lapangan.
Untuk mengantisipasi lonjakan, ASDP menyiagakan personel tambahan di dermaga, mengatur alur boarding dan disembarkasi kendaraan secara terstruktur, serta menyiapkan pos medis.
Koordinasi intensif juga dijalin dengan otoritas pelabuhan, kepolisian, dan instansi terkait guna meminimalisasi antrean serta mengutamakan keselamatan.
General Manager ASDP Cabang Merak, Syamsudin, menegaskan tim operasional telah bekerja penuh sejak pra-libur.
“Kami memastikan kesiapan kapal dan fasilitas, mengawasi proses bongkar muat, serta menerapkan pemisahan jalur kendaraan sesuai kategori.
“Truk besar, bus, mobil pribadi, dan sepeda motor tidak lagi bercampur.
“Pemisahan ini krusial untuk keselamatan dan kelancaran arus,” jelasnya.
Menurut Shelvy, kebiasaan pelanggan membeli tiket lebih awal melalui kanal resmi telah membantu mengurangi antrean di pelabuhan.
Transformasi digital ini menjadi tonggak penting dalam menciptakan pengalaman penyeberangan yang modern, aman, dan nyaman.
ASDP terus mendorong budaya tertib digital dengan mengimbau masyarakat melakukan reservasi tiket melalui aplikasi Ferizy, datang sesuai jadwal keberangkatan, serta menghindari calo.
Tiket resmi hanya tersedia di Ferizy untuk menjamin validitas data dan kepastian jadwal.
Digitalisasi pemesanan tiket juga berdampak positif pada manajemen data.
Dengan sistem terintegrasi, ASDP dapat memantau pergerakan penumpang dan kendaraan secara real time, sehingga perencanaan operasional lebih akurat dan keamanan lebih terjaga.
Shelvy menambahkan, perubahan pola perilaku pelanggan yang kini semakin adaptif terhadap layanan digital adalah aset penting.
“Kami melihat kesadaran ini terus tumbuh, dan akan menjadi pondasi bagi sistem layanan ASDP yang lebih berkelanjutan ke depan,” ujarnya.
Ke depan, ASDP berkomitmen menjaga konsistensi layanan prima tanpa mengesampingkan keselamatan.
Fokus diarahkan pada penguatan digitalisasi pemesanan, optimalisasi rekayasa operasional pelabuhan, dan peningkatan kualitas armada.
Dengan dukungan masyarakat serta sinergi lintas pemangku kepentingan, ASDP siap menghadirkan penyeberangan yang lebih efektif, efisien, dan terintegrasi.