Bogor – Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini menekankan pentingnya sinergi antara eksekutif, legislatif, dan Pemerintah Daerah dalam menghadapi tantangan industri semen nasional. Hal tersebut ia sampaikan dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
“Masalah seperti over kapasitas ini tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pelaku industri. Pemerintah pusat, DPR, dan daerah harus turun tangan,” ujar Novita dikutip dari laman resmi dpr.go.id, Selasa (15/7).
Ia mengkritisi rendahnya efektivitas sejumlah kerja sama antara industri dan pemerintah daerah yang hanya berhenti di tataran simbolis tanpa implementasi nyata.
Karena itu, Novita mengajak semua pihak untuk menciptakan ekosistem kolaboratif yang mendukung pertumbuhan industri nasional. Ia menilai, peran legislatif dalam hal ini sangat penting, khususnya untuk memastikan kebijakan dan anggaran pemerintah pusat mampu menjangkau sektor industri strategis seperti semen.
Ia juga menyampaikan bahwa DPR RI memiliki peran krusial dalam pengawasan dan penyesuaian regulasi agar selaras dengan kebutuhan dunia usaha. “Kita harus hadir sebagai fasilitator, bukan penghambat. Apalagi di tengah dinamika ekonomi global yang makin kompleks,” imbuhnya.
Dengan kerja sama lintas sektor yang kuat, Politisi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuanvan (F-PDIP) itu yakin tantangan struktural seperti over kapasitas, ketergantungan energi, hingga masalah ekspansi pasar bisa ditangani secara komprehensif dan berkelanjutan.
“Tentu kami (Komisi VII DPR RI) selalu siap menjadi mitra Pemerintah untuk memastikan regulasi yang diterbitkan dapat menjawab tantangan struktural industri. Termasuk dalam hal pengendalian impor, insentif investasi, dan penguatan pasar domestik,”tegasnya.