Anggota Komisi I DPR RI Soroti Kekosongan Dubes RI di Amerika dan PBB

Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini menyoroti kekosongan posisi Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia di Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal tersebut disampaikan dalam forum rapat kerja Komisi I DPR RI bersama Menlu Sugiono, Amelia menekankan bahwa kekosongan pos strategis tersebut dapat berdampak serius terhadap posisi diplomasi Indonesia di kancah global.

“Kita ketahui bahwa pos Dubes RI untuk Amerika dan PBB ini kosong. Padahal Washington dan New York adalah simpul penting dalam diplomasi global. Kekosongan ini tentu berisiko melemahkan diplomasi strategis Indonesia, apalagi di tengah perubahan geopolitik yang begitu cepat,” ujar Amelia dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI bersama Menlu Sugiono dengan agenda “Kondisi Geopolitik dan Perlindungan WNI di Luar Negeri” yang digelar di Ruang Rapat Komisi I, Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (30/6).

Legislator Fraksi NasDem tersebut mempertanyakan kendala yang menyebabkan belum terisinya dua pos penting tersebut. Menurut Amelia, absennya kehadiran Indonesia dalam diplomasi tingkat tinggi juga menyebabkan keterbatasan dalam menyuarakan kepentingan nasional, termasuk dalam merespons isu-isu strategis yang dikeluarkan oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat.

“Jadi kami ingin mengetahui, Pak Menteri, apa yang menjadi halangan selama ini sehingga penempatan Dubes di dua pos strategis ini tertunda. Karena ketika Amerika cepat mengambil langkah soal kenaikan tarif atau kebijakan luar negeri yang berdampak global, kita tidak dalam posisi yang optimal untuk menyampaikan sikap secara langsung dan strategis,” tegasnya.

Selain itu, Amelia juga menyoroti pentingnya penguatan diplomasi energi Indonesia, terlebih di tengah ketegangan geopolitik yang berdampak terhadap harga minyak global. Ia menyebut kawasan seperti Selat Hormuz, Laut Merah, hingga Laut Natuna Utara sebagai titik-titik panas yang memerlukan perhatian ekstra dari perspektif ketahanan energi nasional.

“Transisi energi dan diversifikasi pasokan ini penting, Pak Menteri. Saya ingin menanyakan sejauh mana langkah konkret diplomasi energi yang telah dilakukan Kemenlu dalam mendiversifikasi mitra pasokan minyak Indonesia, agar kita tidak bergantung hanya pada satu kawasan, seperti Timur Tengah,” tandasnya.

Amelia juga meminta pembaruan informasi dari hasil kunjungan kerja Menteri Luar Negeri ke Rusia baru-baru ini, khususnya terkait upaya membuka jalur kerja sama baru dalam hal pasokan energi strategis. “Kalau bisa, Pak, kami mendapatkan update dari hasil lawatan kerja di Rusia kemarin terkait diplomasi energi ini. Karena ini sangat penting untuk memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi gejolak energi global,” pungkas Amelia dalam rapat tersebut.

Diketahui, terdapat 12 KBRI yang kosong tanpa Dubes Indonesia. Beberapa di antaranya Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat yang kosong sejak 2023 karena Roeslan Roeslani ditunjukan menjadi Wamen BUMN. Setelah itu, Dubes Indonesia untuk PBB New York kosong sejak 2024 karena Dubes terkait diangkat menjadi Wamenlu, termasuk Dubes Indonesia untuk PBB Jenewa yang kosong sejak 2024 karena Dubes terkait diangkat jadi Wamen PPN/Bappenas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *