Menag Dorong Percepatan Transformasi IAIN Bone Menjadi UIN

Bone – Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Wisuda ke-XVI Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone yang dirangkaikan dengan pengukuhan dua guru besar baru. Menag menyampaikan pesan tentang pengembangan perguruan tinggi keagamaan Islam, penguatan jati diri kebonean, hingga tanggung jawab akademik dan moral para lulusan.

Menag menegaskan komitmen Kementerian Agama untuk mempercepat transformasi IAIN Bone menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Ia menjelaskan bahwa pengembangan tersebut diperlukan untuk mewadahi universalitas ilmu keislaman.

“Saya berharap suatu hari nanti kita tidak hanya menyaksikan wisuda IAIN Bone, tetapi wisuda UIN Bone. Islam adalah agama universal, harus diwadahi oleh tingkat Universitas,” jelasnya di Bone, Senin (1/12).

Menag juga menegaskan bahwa pembangunan fisik kampus Bone tidak boleh tertinggal dari UIN lainnya. Tahun ini, Kemenag telah mengalokasikan anggaran untuk menyelesaikan pembangunan yang masih mangkrak. Ia berharap ke depan kampus baru dekat bandara dapat berkembang menjadi pusat pendidikan Islam modern.

Menag mengungkapkan bahwa pemerintah pusat tengah menyusun pembagian tugas untuk percepatan pembangunan Bone, mulai dari pengembangan pelabuhan, bandara, hingga rencana pusat pendidikan bertaraf internasional.

“Tugas kami adalah membina IAIN menjadi UIN, sementara kementerian lain juga sudah berkomitmen mendukung pengembangan infrastruktur Bone,” kata Menag.

Menag menguraikan keunikan Kabupaten Bone yang dalam perspektif antropologi disebut sebagai kawasan geo-intelektual, yakni wilayah yang secara historis melahirkan banyak pemimpin dan pemikir. Ia juga memaparkan peran historis diaspora Bugis di Asia Tenggara hingga Eropa, yang menegaskan kuatnya karakter perantau Bone dalam mobilitas dan kepemimpinan.

“Sejak awal kemerdekaan, hampir tidak pernah kosong tokoh Bone di dalam kabinet. Ini menunjukkan bahwa Bone memiliki tradisi kepemimpinan yang kuat,” ungkapnya.

Menag menekankan bahwa lulusan PTKIN tidak cukup hanya menjadi ilmuwan atau intelektual, tetapi cendekiawan yang berilmu, mengamalkan ilmu, dan mengajak masyarakat pada kebaikan.

“IAIN dan UIN tidak hanya mencetak ilmuwan, tetapi cendekiawan. Ada unsur dakwah di dalamnya. Anda bukan hanya menguasai ilmu, tetapi juga mengajak masyarakat untuk mengamalkannya,” tegas Menag.

Ia juga mengingatkan bahwa lulusan PTKIN memikul tanggung jawab moral 24 jam, tidak hanya pada jam kerja. “Percuma jadi lulusan UIN kalau akhlaknya tidak mencerminkan ilmunya,” ujarnya.

Menag juga kembali menyoroti pentingnya moderasi beragama dan mengingatkan agar mahasiswa maupun alumni tidak terjebak ideologi ekstrem. “Islam yang kita kembangkan adalah Islam wasathiyah, Islam yang kompatibel dengan budaya kita dan tidak bertentangan dengan Pancasila,” pesan Menag.

Menag kemudian memberikan selamat kepada para wisudawan-wisudawati dan menyampaikan apresiasi atas bertambahnya dua profesor baru IAIN Bone. “Ini merupakan aset Kabupaten Bone yang sangat penting dan membanggakan,” ujarnya.

Wisuda ke-XVI IAIN Bone dihadiri oleh anggota Dewan Pengawas BPKH, Hamka Hasan; Staf Khusus Menag, Ismail Cawidu; Kakanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid; Kemenag Kabupaten Bone, Wakil Bupati Bone, Rektor IAIN Bone, para wakil rektor, tokoh masyarakat, serta para orangtua wisudawan-wisudawati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *