Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pesan khusus kepada umat Buddha saat menghadiri Pembukaan Pasamuan Agung IV Walubi di JIEXPO Kemayoran, Sabtu (29/11). Menag menekankan pentingnya kerukunan, cinta kasih, dan kontribusi umat beragama dalam menghadapi tantangan modern.
“Acara ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi forum suci dan strategis untuk menyelaraskan langkah umat Buddha dengan visi pembangunan nasional,” ujar Menag.
Menag menyampaikan bahwa Dharma memiliki peran penting dalam konteks keindonesiaan dan pembangunan nasional. Ia juga menyoroti berbagai tantangan peradaban saat ini, seperti polarisasi sosial dan krisis lingkungan, yang membutuhkan kehadiran umat beragama secara solid dan kontributif.
Ia mengutip ajaran Sang Buddha dari Dhammapada 197: “Sungguh menyenangkan hidup rukun, bersatu padu tanpa permusuhan di antara orang-orang yang bermusuhan.”
Menurut Menag, ajaran tersebut mengajarkan nilai fundamental tentang toleransi dan nonkekerasan. Ia menegaskan bahwa Walubi memiliki tanggung jawab historis untuk memastikan Dharma menjadi sumber kedamaian, bukan konflik.
“Walubi harus terus menjadi pionir mewujudkan kerukunan sejati yang didasari sikap saling menghormati dan memahami perbedaan ajaran,” tegasnya.
Menag juga mengajak umat Buddha menjadikan Pasamuan Agung sebagai momentum introspeksi spiritual dan pemantapan organisasi. Penguatan kualitas keagamaan—mulai dari keyakinan, moralitas, konsentrasi, hingga kebijaksanaan—menjadi prioritas yang terus didorong Kementerian Agama.
Dalam kesempatan tersebut, Menag menyinggung dua program prioritas Kementerian Agama yang relevan dengan ajaran Buddha, yaitu Kurikulum Cinta dan Ekoteologi.
“Cinta jangan hanya diwacanakan atau diidealkan, tetapi harus diturunkan menjadi sesuatu yang terukur. Maka kami memperkenalkan Kurikulum Cinta untuk menanamkan kasih sayang, welas asih, dan anti kekerasan sejak dini di lembaga pendidikan keagamaan,” jelasnya. Menurut Menag, inti kurikulum ini selaras dengan ajaran Brahma Vihara dalam Buddhisme.
Program kedua, Ekoteologi, mendorong pelestarian alam sebagai praktik keagamaan. Prinsip Paticca Samuppada (kemunculan saling bergantungan) menjadi dasar penting bahwa manusia, alam, dan lingkungan adalah satu kesatuan.
“Menjadi umat Buddha yang baik hari ini berarti menjadi penjaga bumi yang bertanggung jawab,” kata Menag.
Ia juga menjelaskan bahwa isu pelestarian lingkungan, dehumanisasi, dan perkembangan Artificial Intelligence (AI) menjadi tiga poin utama dalam Deklarasi Istiqlal–Vatikan yang akan dibahas bersama utusan khusus Paus pada Desember mendatang.
“Bahasa agama adalah yang paling efektif untuk memelihara lingkungan. Merusak lingkungan itu dosa, merawat lingkungan itu pahala. Ini bahasa semua agama,” ujar Menag.
Sejalan dengan itu, Kemenag mengembangkan Tri Kerukunan Jilid 2, memperluas dimensi hubungan manusia, alam, dan Tuhan. Pertama, kerukunan antarsesama manusia tanpa membedakan etnis, usia, gender, atau kewarganegaraan. Menurut Menag, humanity is only one, there is no color.
Kedua, kerukunan manusia dengan alam. Ketiga, kerukunan manusia dengan Tuhan. “Kita harus lebih merekatkan hubungan Man–Nature–God. Inilah trilogi kerukunan baru yang akan kita dorong bersama,” ujarnya.
Ketua Umum DPP Walubi, Hartati Murdaya, menyampaikan perjalanan organisasi selama masa bakti 2017–2025. Ia menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 membuat masa bakti Walubi molor hingga delapan tahun karena organisasi terlibat penuh dalam pelayanan vaksinasi di berbagai provinsi.
Ia menegaskan bahwa ajaran Buddha pada intinya adalah kebijaksanaan dan cinta kasih. Walubi, kata Hartati, terus mengajak umat memperdalam ajaran sebagai fondasi hidup yang damai.
“Kita tidak perlu bertengkar atau saling menyakiti. Hidup sangat singkat. Buddha mengajarkan: padamkan keangkuhan, kebodohan, dan keserakahan agar mencapai penerangan sempurna,” ungkapnya.
Hadir dalam acara ini, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon, Dirjen Bimas Buddha Kemenag Supriyadi, Yang Mulia Anggota Sangha, Majelis Pimpinan Anggota WALUBI dan LKBI, serta Pengurus DPP dan DPD WALUBI.
