Jakarta – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan bertolak ke Kairo, Mesir, dari Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (12/10) tengah malam, untuk menghadiri KTT terkait perdamaian di Gaza, Palestina, di Sharm el-Sheikh, Laut Merah, Mesir, Senin (13/10).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang juga Juru Bicara Presiden RI, menjelaskan undangan untuk menghadiri KTT terkait Gaza itu sifatnya mendadak, dan Presiden dijadwalkan kembali lagi ke tanah air pada Senin.
“Tadi Bapak Presiden menyampaikan kepada kita semua bahwa kemarin (11/10) secara khusus Beliau mendapatkan undangan,” kata Prasetyo Hadi dikutip dari ANTARA.
“Memang agak mendadak kalau dari segi waktu, tetapi undangan tersebut betul-betul memohon kesediaan kehadiran Bapak Presiden Prabowo, karena itu bagian dari kelanjutan perundingan yang semoga Insyaallah itu bisa membawa perdamaian di Palestina, terutama di Gaza,” kata Mensesneg menambahkan.
Pras, sapaan akrab Prasetyo, menyebutkan Presiden Prabowo meninggalkan tanah air sekitar pukul 23.30 WIB, Minggu. Dalam lawatan ke Mesir itu, Presiden didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
“Tadi, Bapak Presiden menyampaikan kepada kita semua bahwa untuk menjaga hubungan baik, dan itu juga dari ikhtiar kita selama ini bahwa Bapak Presiden memutuskan untuk menghadiri undangan tersebut,” ujar Prasetyo Hadi, yang saat jumpa pers didampingi oleh Kepala Badan Komunikasi Pemerintah RI Angga Raka Prabowo.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) membahas perdamaian di Gaza akan dipimpin oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
KTT itu rencananya dihadiri oleh 20 lebih pemimpin negara dari negara-negara di kawasan Asia Barat, dan kawasan lainnya, termasuk Asia Tenggara.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga dijadwalkan hadir secara langsung dalam KTT di Kota Sharm el-Sheikh, Senin. Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Mesir dan AS, KTT itu digelar untuk mengakhiri perang di Gaza, dan mewujudkan perdamaian serta stabilitas di Timur Tengah, kemudian untuk mengawali fase baru keamanan dan stabilitas di kawasan.