Jakarta – Dalam semangat membangun Indonesia dari pinggiran dan memperkuat ketahanan pangan nasional, Perum BULOG menunjukkan komitmen nyata dengan menjalin kemitraan strategis bersama Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di berbagai daerah.
Sinergi ini bukan sekadar kerja sama logistik, tetapi bagian dari gerakan ekonomi kerakyatan yang menempatkan koperasi sebagai ujung tombak distribusi pangan nasional.
Salah satu contoh nyata kolaborasi ini terlihat di Tarakan, Kalimantan Utara, di mana BULOG Cabang Tarakan aktif mendukung KKMP Selumit Cabang Tarakan dalam memastikan distribusi beras dan bahan pangan pokok lainnya hingga ke masyarakat di wilayah pesisir dan perbatasan.
Langkah ini menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah gerakan kolektif yang melibatkan kekuatan rakyat melalui koperasi, bukan hanya tanggung jawab pemerintah.
“Kami di Perum BULOG sangat memahami pentingnya pemerataan akses pangan, terutama di daerah 3TP terdepan, terluar, tertinggal dan perbatasan.
“Bersama KDKMP, kami membangun jalur distribusi yang merakyat, efisien, dan menjangkau hingga ke pintu rumah warga,” ujar Febby Novita, Direktur Bisnis Perum BULOG dalam keterangan resmi, Senin (25/8).
Menurut Febby, koperasi-koperasi lokal memiliki peran penting sebagai simpul distribusi dan penguatan ekonomi rakyat, sekaligus mitra utama BULOG dalam menjaga stabilitas harga pangan.
BULOG tak hanya menyalurkan stok pangan, tetapi juga memperkuat kelembagaan koperasi lewat pelatihan, pendampingan, serta penerapan sistem distribusi yang transparan dan tepat sasaran.
“Contohnya di Tarakan, kerja sama antara BULOG dan KKMP Selumit telah berhasil memfasilitasi penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) langsung ke masyarakat dengan harga terjangkau, tanpa rantai distribusi panjang yang membebani konsumen.
“Ini adalah model kolaborasi yang ingin kami replikasi di seluruh Indonesia,” lanjutnya.
KDKMP sendiri merupakan bagian dari gerakan koperasi modern yang dirancang untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional dari tingkat lokal.
Dengan jaringan ribuan cabang di seluruh Indonesia, koperasi ini menjadi ujung tombak distribusi pangan sekaligus pemberdayaan ekonomi keluarga.
“BULOG melihat koperasi sebagai mitra strategis jangka panjang, yang tidak hanya membantu pendistribusian beras dan bahan pokok, tetapi juga menjadi bagian dari solusi dalam penanganan gejolak harga, cadangan pangan pemerintah, serta bantuan pangan kepada masyarakat rentan,” terang Febby Novita.
Dalam konteks ketahanan pangan, Febby menegaskan bahwa sinergi antara BULOG dan koperasi bukan sekadar urusan logistik.
“Ini adalah bagian dari bela negara dalam arti yang sesungguhnya, yakni menjaga perut rakyat agar tetap kenyang, stabil, dan sejahtera,” tegasnya.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kerja sama ini adalah bentuk nyata nasionalisme ekonomi.
“Saat BULOG dan koperasi bersatu, kita bukan hanya menyalurkan beras, kita sedang menjaga kedaulatan pangan bangsa,” imbuhnya.
Dari Sabang sampai Merauke, BULOG bersama KDKMP terus memperluas jangkauan distribusi pangan.
Didukung jaringan gudang dan armada logistik terintegrasi, BULOG memastikan tidak ada wilayah yang tertinggal dalam urusan pangan.
“Melalui langkah-langkah konkret seperti di Tarakan, BULOG membuktikan bahwa kolaborasi antara BUMN pangan dan koperasi rakyat mampu menjawab tantangan distribusi pangan di era modern, sekaligus memperkuat ekonomi lokal,” pungkas Febby.
BULOG juga mendukung kehadiran KDKMP sebagai program prioritas nasional pemerintah.
Sesuai Inpres 9 Tahun 2025, KDKMP mengusung semangat membangun kekuatan ekonomi desa dan kelurahan melalui sistem gotong royong dengan memastikan ketersediaan pangan dan kebutuhan pokok masyarakat.
Hingga saat ini, sebanyak 474 KDKMP telah ditap in sebagai RPK (Rumah Pangan Kita) oleh BULOG dengan total omzet penjualan lebih dari Rp4,7 miliar.
RPK merupakan outlet pangan milik masyarakat binaan BULOG yang berperan penting dalam mendistribusikan berbagai komoditas pangan strategis.